Festival Sunda Meriahkan Cimahi dengan Tujuh Lomba
Radio Limawaktu, Kota Cimahi - Dalam upaya melestarikan bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda di tingkat pendidikan dasar, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pendidikan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Dasar Kota Cimahi tahun 2024. Acara ini berlangsung di SDN Padasuka Mandiri 4 pada Selasa (10/9/2024).
Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cimahi, Mardi Santoso, secara resmi membuka festival tersebut.
Ia menyampaikan bahwa FTBI adalah wadah pembentukan karakter siswa agar memiliki kreativitas, kelembutan hati, serta cinta terhadap seni dan budaya bangsa.
"Dalam era globalisasi, generasi muda perlu memiliki identitas dan menjunjung nilai-nilai luhur budaya bangsa. Mardi menegaskan pentingnya melestarikan bahasa daerah, karena semakin jarang digunakan oleh generasi muda. Oleh karena itu, festival ini diharapkan menjadi langkah dalam mendorong penggunaan bahasa daerah di kalangan generasi muda," pesannya.
Mardi mengatakan, pemenang dari festival ini akan mewakili Kota Cimahi di tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Pemerintah juga akan terus membina siswa untuk terbiasa menggunakan bahasa daerah. Genari muda untuk bangga menggunakan bahasa daerah. Karena itu bukan hal yang kuno, melainkan sesuatu yang membanggakan," tandasnya.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Ana Julia, menjelaskan bahwa Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) bertujuan untuk mendukung revitalisasi bahasa daerah sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar, memperkuat karakter dan pengetahuan generasi muda terhadap bahasa daerah, serta melestarikan bahasa, sastra, aksara, dan seni Sunda di kalangan siswa sekolah dasar.
"Festival ini sebelumnya dikenal sebagai Pasanggiri Bahasa Sunda dan kini diikuti oleh 568 siswa kelas 3 hingga 6 dari berbagai SD di Kota Cimahi. Ada tujuh jenis lomba yang dipertandingkan, yaitu ngadongeng, biantara, maca sajak, membaca dan menulis aksara Sunda, menulis cerita pendek, nembang pupuh, dan bodor sorangan," terangnya.
"Saya berharap prestasi tahun ini dapat melebihi tahun sebelumnya," ucapnya.
Dewan juri berasal dari Kota Cimahi dan luar kota, termasuk MGMP Bahasa Sunda dan MGMP Seni Budaya Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat, serta praktisi dari ISBI Bandung, serta seniman. (Bd20)
0 Komentar