Ancaman Teror Bayangi Wisuda UNPAR Bandung (Foto: Pixabay)
RadioLimawaktu.Com, - Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) di Bandung dilaporkan menerima ancaman teror berupa surat kaleng yang mengatasnamakan organisasi Jamaah Ansharut Daulah.
Surat ancaman tersebut mengindikasikan bahwa akan ada peledakan bom di auditorium kampus saat prosesi wisuda mahasiswa yang dijadwalkan berlangsung pada 15-16 November 2024.
Menanggapi ancaman tersebut, pihak UNPAR telah mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut dan menyatakan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjaga keamanan.
Kampus tersebut menyatakan telah meningkatkan kewaspadaan dan menjalin kerja sama erat dengan pihak aparat keamanan.
“UNPAR masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya aparat keamanan, untuk memastikan bahwa lingkungan kampus tetap aman,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan oleh pihak UNPAR dan dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com pada Jumat, 15 November 2024.
Wisuda yang berlangsung dua hari ini diharapkan dapat tetap berjalan lancar tanpa insiden, berkat upaya pengamanan dan pengawasan ketat yang telah disiapkan oleh pihak universitas dan aparat keamanan.
Kepolisian memastikan tidak adanya bahan peledak atau bom di area Universitas Katolik Parahyangan setelah dilakukan sterilisasi menyeluruh.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, menanggapi ancaman teror bom yang diklaim oleh kelompok Jemaah Anshor Daulah (JAD) dan sempat viral di media sosial.
“Tidak ada ternyata. Sudah dilakukan sterilisasi oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan tidak ditemukan bom,” ujar Jules kepada wartawan, Jumat (15/11/2024).
Meskipun tidak ditemukan ancaman nyata, pihak kepolisian masih terus melakukan pengamanan di area kampus.
Jules menambahkan bahwa penyelidikan terhadap pelaku penyebar ancaman masih berlangsung.
“Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pengamanan,” katanya.
Sebelumnya, surat ancaman yang mengatasnamakan JAD beredar di media sosial, menyatakan bahwa kelompok tersebut telah menyembunyikan bom panci dan bahan peledak plastik di dalam Auditorium Lt.2 Pusat Pembelajaran Arntz-Geise.
Ancaman tersebut menyebutkan bahwa bom akan diledakkan jika Universitas Katolik Parahyangan tetap menggelar acara wisuda pada 15-16 November 2024.
Dalam surat itu, JAD meminta agar kegiatan wisuda dibatalkan dan memperingatkan agar tidak ada upaya penggeledahan, pemindaian, atau penghubungan dengan aparat keamanan.
“Segera batalkan acara tersebut beserta segala kegiatan yang berhubungan dengannya dan jangan harap berani melakukan penggeledahan, pemindaian, atau lebih parah, menghubungi aparat kepolisian/keamanan lainnya,” demikian bunyi ancaman tersebut. (Bd20) *
0 Komentar