Inspirasi Baru

Cimahi Ada di Cekungan Bandung Perlu Penataan Konprenhensif Atasi Banjir

WakilnWalikota Cimahi (baju safari Coklat) temgah bersama para tokoh Desa Cirendeu. Photo by one)




RadioLimawaktu.Com, - Pasca menggelar saresehan "Penataan Wilayah Kota Cimahi" yang digelar 26 Februari 2025 di Pendopo Dprd Kota Cimahi, rupanya memantik sejumlah kalangan, baik dari masyarakat internal juga tokoh masyarakat Kabupaten Bandung Barat juga perangkat kepala Desa. 

Saresehan yang diinisiasi oleh LSM Popdar plus tersebut, dihadiri Wakil Walikota Cimahi Adithia Yudisthira, serta ketua Dprd dan wakil ketua, serta Anggota Dewan, Asisten pemerintah Kota Cimahi, Sekda, tokoh pendiri Kota Cimahi, tamu undangan serta tokoh Masyarakat Kota Cimahi. 

Sejatinya, masyarakat Cimahi merindukan penataan yang lebih jelas dan terukur, agar penataan batas wilayah menjadi skala prioritas untuk mengatasi belbagai persoalan seperti halnya banjir dan lainnya, dimana Cimahi menjadi limpahan / kiriman air hujan baik Utara juga di Selatan.

Seperti yang disampaikan Adithia melalui Istragram pribadinnya. Dirinya sedang berupaya mengatasi persoalan banjir baik di wilayah Utara dan Selatan yang tengah menjadi pemikirannya dan harus menjadi pemikiran bersama. 

" Kita tidak sedang bermimpi, namun sedang mencari solusi mengatasi bagaimama mengatasi banjir dari hulu" agar masalahnya dapat diselesaikan bersama. Terang Adhit

Menanggapi Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bandung Barat Sandi Supyandi 
Adhitia menegaskan, pihaknya selama ini berbicara tentang perubahan batas wilayah, bukan perluasan wilayah seperti yang disampaikan anggota DPRD Bandung Barat itu.

“Kami memiliki gagasan bukan perluasan wilayah, tapi perubahan batas wilayah. Karena itu juga didukung oleh Pak Gubernur Jawa Barat,” terangnya

Ada banyak dorongan disertai pemikiran inovatif dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mendorong pemerataan pembangunan. Maka menurutnya, gagasan penataan wilayah Kota Cimahi didasarkan pada semangat mewujudkan kepentingan bersama masyarakat yang berasa di wilayah cekungan Bandung.

Dengan demikian, kata Adhitia, kabupaten/kota yang berada di wilayah cekungan Bandung memerlukan gagasan dan ide cemerlang untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan melakukan penataan di masing-masing daerahnya.

Ia berharap tidak harus ego sektoral dalam menyelesaikan persoalan di Bandung Raya, termasuk soal wacana perubahan batas wilayah Kota Cimahi yang belakangan ini menghangat.

“Dengan adanya perubahan batas wilayah, tentu akan lebih mudah untuk kota/kabupaten di cekungan Bandung dalam mengatasi persoalan dan keluhan warga di kotanya masing-masing,” jelasnya.

Ia mencontohkan penyelesaian banjir di wilayah Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, yang harus melibatkan Kecamatan Margaasih, padahal selama ini masih menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Bandung.

Demikian halnya dengan penyelesaian masalah di Cimahi Utara yang pasti akan bersinggungan dengan wilayah Cisarua dan Lembang yang saat ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung Barat.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPRD KBB Sandi Supyandi menyampaikan kritik soal wacana perluasan wilayah Kota Cimahi. Menurutnya, narasi Adhitia menjadi bola liar dan mendapat tanggapan kurang baik dalam mewujudkan pemerintahan daerah.

Sandi mengatakan, gagasan yag disampaikan Wakil Wali Kota Cimahi terkait penataan wilayah, malah melukai banyak pihak. (One)

0 Komentar

Type and hit Enter to search

Close